Sabtu, 27 Februari 2016

Keadaan Alam di Indonesia


      A. Geografis

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar dan negara dengan populasi terbanyak nomor empat di dunia. Nama Indonesia berasal dari Bahasa Yunani, yakni Indos berarti Indian dan Nesos berarti kepulauan. Indonesia merupakan salah satu negara di kawasan Asia Tenggara. Secara astronomis, Indonesia terletak di antara 6o LU-11o LS dan 95o BT-141o BT. Indonesia memiliki Luas sekitar 5.176.900 km2. Indonesia terletak di antara 2 benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia, dan terletak di antara 2 samudra, yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Karena letaknya strategis, Indonesia memiliki peranan penting dalam segi politik maupun ekonomi. Indonesia sendiri memiliki jumlah penduduk sekitar 251,5 juta jiwa pada pertengahan tahun 2014. Di Indonesia terdapat 5 kepulauan besar, yaitu Kalimantan, Sumatera, Papua, Sulawesi, dan Jawa.

B. Flora dan Fauna

Indonesia kaya dengan keragaman flora dan fauna. Keanekaragaman hayati Indonesia bahkan termasuk 3 besar dunia bersama dengan Brazil di Amerika Selatan dan Zaire di Afrika. Jumlah spesies tumbuhan di Indonesia mencapai 8 ribu spesies yang sudah teridentifikasi dan jumlah spesies hewan mencapai 2.215 spesies pada tahun 1999 (Data dari Departemen Kehutanan dan Perkebunan). Spesies hewan di Indonesia terdiri atas 1.519 burung, 515 mamalia, 60 reptil, dan 121 kupu-kupu. Keanekaragaman tersebut dipengaruhi oleh keadaan iklim dan kondisi fisik wilayah di Indonesia. Suhu dan curah hujan yang besar membuat tumbuhnya beragam jenis tumbuhan. Hal itu terjadi disebabkan karena tumbuhan memerlukan air serta suhu yang sesuai. Makin banyak air yang tersedia, maka makin banyak pula tumbuhan yang dapat tumbuh dan karena itu makin banyak pula hewan yang dapat hidup di daerah tersebut.

Flora di Indonesia dapat dibedakan menjadi 2 kelompok besar, yaitu Indo-Malayan dan Indo-Australian. Kelompok pertama meliputi kawasan Indonesia Barat. Pulau-pulau yang masuk ke dalam kelompok Indo-Malayan ini adalah Kalimantan, Sumatra, Jawa, dan Bali. Kelompok kedua meliputi tumbuhan yang berada kawasan Indonesia Timur. Pulau-pulau yang termasuk dalam kawasan Indo-Australian ini adalah Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua.

Fauna di Indonesia, menurut coraknya dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu fauna bagian barat, fauna bagian tengah, dan fauna bagian timur. Garis yang memisahkan fauna bagian Barat dan Tengah dinamakan garis Wallace, sedangkan garis yang memisahkan fauna bagian Tengah dan Timur dinamakan Garis Weber. Fauna bagian barat memiliki ciri seperti halnya fauna Asia sehingga yang disebut tipe Asiatis (Asiatic). Fauna bagian timur memiliki ciri yang mirip dengan fauna yang hidup di Benua Australia yang disebut tipe Australis (Australic).

Berikut contoh flora di Indonesia :
  • Bungong Jeumpa (Michelia champaca)




Cempaka wangi (Magnolia champaca/Michelia champaca) adalah pohon hijau abadi besar yang bunga putih atau kuningnya dikenal luas sebagai sumber wewangian. Tumbuhan asal anak benua India dan Asia Tenggara ini juga berguna kayunya dan berfungsi pula sebagai penghias taman. Bijinya terbungkus oleh salut biji yang disukai burung. Pohon cempaka biasa ditanam di pekarangan rumah, kuil, atau pekuburan. Karena asosiasi dengan tempat-tempat suci, pohon cempaka wangi sering dianggap sebagai pohon keramat.

  • Pohon Andalas (Morus macroura)



Andalas atau murbei (Morus) adalah sebuah genus yang terdiri dari 10–16 spesies pohon tertentu yang asli berasal dari daerah panas sedang dan subtropis di Asia, Afrika dan Amerika. Mayoritas spesies asli berasal dari Asia. Salah satunya yang terkenal adalah di desa Andaleh, kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, yang telah mencapai usia lebih dari 120 tahun. Andalas terkenal karena dedaunannya digunakan sebagai makanan ulat sutra. Selain itu, andalas (Morus macroura), salah satu spesies bebesaran, sering digunakan kayunya untuk lantai rumah atau mebel karena kuat dan keras.
  • Palem Merah (Cyrtostachys renda)


Palem merah adalah tanaman hias populer yang biasa dijumpai di pekarangan rumah. Nama merah diambil dari warna pelepah daunnya yang merah pekat menyala. Palem merah sekarang menjadi salah satu tumbuhan langka karena eksploitasi besar-besaran di hutan Sumatra dan Malaya, tempat asalnya. Terdapat varian yang sekarang dianggap sebagai varietas, yang dikenal sebagai palem jingga (C. renda Blume).

Berikut contoh fauna di Indonesia :

  • Gajah Sumatera


Gajah Sumatera yang termasuk Fauna Indonesia bagian Barat adalah mamalia terbesar di Indonesia, beratnya mencapai 6 ton dan tumbuh setinggi 3,5 m pada bahu. Periode kehamilan untuk bayi gajah adalah 22 bulan dengan umur rata-rata sampai 70 tahun. Herbivora raksasa ini sangat cerdas dan memiliki otak yang lebih besar dibandingkan dengan mamalia darat lain. Telinga yang cukup besar membantu gajah mendengar dengan baik dan membantu mengurangi panas tubuh seperti darah panas dingin ketika mengalir di bawah permukaan telinga. Belalainya digunakan untuk mendapatkan makanan dan air, dan memiliki tambahan dpt memegang (menggenggam) di ujungnya yang digunakan seperti jari untuk meraup.

  • Kakatua Raja


Kakatua Raja/Kakatua Maluku atau dalam nama ilmiahnya Cacatua moluccensis adalah burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 52 cm, dari genus Cacatua. Burung ini mempunyai bulu putih bercampur warna merah-jambu. Di kepalanya terdapat jambul besar berwarna merah-jambu yang dapat ditegakkan. Bulu-bulu terbang dan ekornya berwarna jingga kekuningan. Burung betina serupa, dan biasanya berukuran lebih besar dari burung jantan. Endemik Indonesia Bagian Timur, Spesies ini hanya terdapat di hutan primer dan sekunder Pulau Seram, Ambon, Pulau Haruku dan Saparua. Sejumlah populasi kakatua Maluku dilindungi di Taman Nasional Manusela, yang merupakan salah satu tempat terakhir untuk menemukan burung ini di habitat liar. Pakan kakatua Maluku terdiri dari biji-bijian, kacang dan aneka buah-buahan.

  • Burung Cendrawasih



Burung Cendrawasih menerima julukan sebagai Burung Surga (Bird of Paradise). Burung-burung cendrawasih merupakan anggota famili Paradisaeidae dari ordo Passeriformes dan ditemukan di Indonesia timur, pulau-pulau selat Torres, Papua Nugini, dan Australia timur. Burung anggota keluarga ini dikenal karena bulu burung jantan yang indah pada banyak jenisnya, terutama bulu yang sangat memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau kepalanya. Ukuran burung cendrawasih mulai dari Cendrawasih raja pada 50 gram dan 15 cm hingga Cendrawasih paruh-sabit Hitam pada 110 cm dan Cendrawasih manukod jambul-bergulung pada 430 gram. Burung cendrawasih yang paling terkenal adalah anggota genus Paradisaea, termasuk spesies tipenya, cendrawasih kuning-besar, Paradisaea apoda. Jenis ini dideskripsikan dari spesimen yang dibawa ke Eropa dari ekpedisi dagang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar