A. Geografis
Indonesia adalah negara kepulauan
terbesar dan negara dengan populasi terbanyak nomor empat di dunia. Nama
Indonesia berasal dari Bahasa Yunani, yakni Indos
berarti Indian dan Nesos berarti
kepulauan. Indonesia merupakan salah satu negara di kawasan Asia Tenggara. Secara
astronomis, Indonesia terletak di antara 6o LU-11o LS dan
95o BT-141o BT. Indonesia memiliki Luas sekitar 5.176.900
km2. Indonesia terletak di antara 2 benua, yaitu Benua Asia dan
Benua Australia, dan terletak di antara 2 samudra, yakni Samudra Hindia dan
Samudra Pasifik. Karena letaknya strategis, Indonesia memiliki peranan penting
dalam segi politik maupun ekonomi. Indonesia sendiri memiliki jumlah penduduk
sekitar 251,5 juta jiwa pada pertengahan tahun 2014. Di Indonesia terdapat 5
kepulauan besar, yaitu Kalimantan, Sumatera, Papua, Sulawesi, dan Jawa.
B. Flora dan Fauna
Indonesia kaya dengan keragaman flora dan fauna.
Keanekaragaman hayati Indonesia bahkan termasuk 3 besar dunia bersama dengan
Brazil di Amerika Selatan dan Zaire di Afrika. Jumlah spesies tumbuhan di
Indonesia mencapai 8 ribu spesies yang sudah teridentifikasi dan jumlah spesies
hewan mencapai 2.215 spesies pada tahun 1999 (Data dari Departemen Kehutanan
dan Perkebunan). Spesies hewan di Indonesia terdiri atas 1.519 burung, 515
mamalia, 60 reptil, dan 121 kupu-kupu. Keanekaragaman tersebut dipengaruhi
oleh keadaan iklim dan kondisi
fisik wilayah di Indonesia. Suhu dan
curah hujan yang besar membuat tumbuhnya beragam jenis tumbuhan. Hal itu
terjadi disebabkan karena tumbuhan memerlukan air serta suhu yang sesuai. Makin
banyak air yang tersedia, maka makin banyak pula tumbuhan yang dapat tumbuh dan
karena itu makin banyak pula hewan yang dapat hidup di daerah tersebut.
Flora di Indonesia dapat dibedakan menjadi 2 kelompok besar, yaitu Indo-Malayan
dan Indo-Australian. Kelompok pertama meliputi kawasan Indonesia Barat.
Pulau-pulau yang masuk ke dalam kelompok Indo-Malayan ini adalah Kalimantan,
Sumatra, Jawa, dan Bali. Kelompok kedua meliputi tumbuhan yang berada kawasan
Indonesia Timur. Pulau-pulau yang termasuk dalam kawasan Indo-Australian ini
adalah Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Papua.
Fauna di Indonesia, menurut coraknya dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu fauna bagian barat, fauna bagian tengah, dan fauna bagian
timur. Garis yang memisahkan fauna bagian Barat dan Tengah dinamakan garis
Wallace, sedangkan garis yang memisahkan fauna bagian Tengah dan Timur
dinamakan Garis Weber. Fauna bagian barat memiliki ciri seperti halnya fauna
Asia sehingga yang disebut tipe Asiatis (Asiatic). Fauna bagian timur memiliki
ciri yang mirip dengan fauna yang hidup di Benua Australia yang disebut tipe
Australis (Australic).
Berikut contoh flora di Indonesia :
- Bungong Jeumpa (Michelia champaca)

Cempaka wangi
(Magnolia champaca/Michelia champaca) adalah pohon hijau abadi besar yang bunga
putih atau kuningnya dikenal luas sebagai sumber wewangian. Tumbuhan asal anak
benua India dan Asia Tenggara ini juga berguna kayunya dan berfungsi pula
sebagai penghias taman. Bijinya terbungkus oleh salut biji yang disukai burung.
Pohon cempaka biasa ditanam di pekarangan rumah, kuil, atau pekuburan. Karena
asosiasi dengan tempat-tempat suci, pohon cempaka wangi sering dianggap sebagai
pohon keramat.
- Pohon Andalas (Morus macroura)

Andalas atau
murbei (Morus) adalah sebuah genus yang terdiri dari 10–16 spesies pohon
tertentu yang asli berasal dari daerah panas sedang dan subtropis di Asia,
Afrika dan Amerika. Mayoritas spesies asli berasal dari Asia. Salah satunya
yang terkenal adalah di desa Andaleh, kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar,
Sumatera Barat, yang telah mencapai usia lebih dari 120 tahun. Andalas terkenal
karena dedaunannya digunakan sebagai makanan ulat sutra. Selain itu, andalas
(Morus macroura), salah satu spesies bebesaran, sering digunakan kayunya untuk
lantai rumah atau mebel karena kuat dan keras.
- Palem Merah (Cyrtostachys renda)

Palem merah adalah tanaman hias populer yang biasa dijumpai di
pekarangan rumah. Nama merah diambil dari warna pelepah daunnya yang merah
pekat menyala. Palem merah sekarang menjadi salah satu tumbuhan langka karena
eksploitasi besar-besaran di hutan Sumatra dan Malaya, tempat asalnya. Terdapat
varian yang sekarang dianggap sebagai varietas, yang dikenal sebagai palem
jingga (C. renda Blume).
Berikut contoh fauna di Indonesia :
- Gajah Sumatera

Gajah Sumatera yang termasuk Fauna Indonesia bagian Barat
adalah mamalia terbesar di Indonesia, beratnya mencapai 6 ton dan tumbuh
setinggi 3,5 m pada bahu. Periode kehamilan untuk bayi gajah adalah 22 bulan
dengan umur rata-rata sampai 70 tahun. Herbivora raksasa ini sangat cerdas dan
memiliki otak yang lebih besar dibandingkan dengan mamalia darat lain. Telinga
yang cukup besar membantu gajah mendengar dengan baik dan membantu mengurangi
panas tubuh seperti darah panas dingin ketika mengalir di bawah permukaan
telinga. Belalainya digunakan untuk mendapatkan makanan dan air, dan memiliki
tambahan dpt memegang (menggenggam) di ujungnya yang digunakan seperti jari
untuk meraup.
- Kakatua Raja

Kakatua
Raja/Kakatua Maluku atau dalam nama ilmiahnya Cacatua moluccensis adalah
burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 52 cm, dari genus Cacatua.
Burung ini mempunyai bulu putih bercampur warna merah-jambu. Di kepalanya
terdapat jambul besar berwarna merah-jambu yang dapat ditegakkan. Bulu-bulu
terbang dan ekornya berwarna jingga kekuningan. Burung betina serupa, dan
biasanya berukuran lebih besar dari burung jantan. Endemik Indonesia Bagian Timur,
Spesies ini hanya terdapat di hutan primer dan sekunder Pulau Seram, Ambon,
Pulau Haruku dan Saparua. Sejumlah populasi kakatua Maluku dilindungi di Taman
Nasional Manusela, yang merupakan salah satu tempat terakhir untuk menemukan
burung ini di habitat liar. Pakan kakatua Maluku terdiri dari biji-bijian,
kacang dan aneka buah-buahan.
- Burung Cendrawasih

Burung Cendrawasih menerima julukan
sebagai Burung Surga (Bird of Paradise). Burung-burung
cendrawasih merupakan anggota famili Paradisaeidae dari ordo Passeriformes
dan ditemukan di Indonesia timur, pulau-pulau selat Torres, Papua Nugini, dan
Australia timur. Burung anggota keluarga ini dikenal karena bulu
burung jantan yang indah pada banyak jenisnya, terutama bulu yang
sangat memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau kepalanya. Ukuran
burung cendrawasih mulai dari Cendrawasih raja pada 50 gram dan 15 cm hingga
Cendrawasih paruh-sabit Hitam pada 110 cm dan Cendrawasih manukod
jambul-bergulung pada 430 gram. Burung cendrawasih yang paling
terkenal adalah anggota genus Paradisaea,
termasuk spesies tipenya, cendrawasih kuning-besar, Paradisaea apoda. Jenis ini
dideskripsikan dari spesimen yang dibawa ke Eropa dari ekpedisi dagang